Assembly merupakan bahasa yang terlihat tua, tetapi seiring
dengan terus berkembangnya bahasa tingkat tinggi dengan segala fasilitas dan
kemudahannya. Tetapi peranan bahasa tingkat rendah ini seperti bahasa assembly
tetap tidak akan dapat digantikan, karena bahasa assembly ini memiliki keunikan
tersendiri yang tidak bisa diikuti oleh bahasa tingkat apapun dalam hal
kecepatan, dan ukuran file yang kecil, serta mudahnya memanipulasi pada sistem
komputer.
Selain
itu, bahasa assembly ini juga menggunakan berbagai macam dan jenis bilangan,
yaitu :
- ·
Bilangan Biner,
- ·
Bilangan Oktal,
- ·
Bilangan Desimal, dan
- ·
Bilangan Hexadesimal.
Kemudian
dalam pemahaman jenis bilangan diatas sangatlah penting, karena dengan
pemahamanlah yang dapat mempermudah dan membantu dalam pemrograman yang
sebenarnya. Nah, selanjutnya saya akan memberikan pengertian kepada sobat semua
tentang jenis-jenis bilangan diatas.
1.
Bilangan Biner
Bilangan biner
merupakan bilangan yang hanya terdiri atas dua kemungkinan (Berbasis
dua), yaitu 0 dan 1. Karena berbasis 2, maka pengkorversian ke dalam bentuk
desimal adalah dengan mengalikan suku ke-N dengan 2N. Kemudian untuk semua
jenis bilangan, data maupun program itu sendiri akan diterjemahkan dalam bentuk
biner.
2.
Bilangan Oktal
Bilangan oktal
adalah bilangan dengan basis 8, artinya angka yang dipakai hanyalah
antara angka 0-7. Sama halnya dengan jenis bilangan yang lain, yang dimana
suatu bilangan oktalnya dapat dikonversikan dalam bentuk desi,al dengan
mengalikan suku ke-N dengan 8N.
3.
Bilangan Desimal
Nah,
untuk jenis bilangan ini sudah sering kita dengar kan sob? Bahkan sudah sering
mempelajarinya, karena jenis bilangan inilah yang paling banyak dipakai dalam
kehidupan sehari-hari seperti halnya mempelajari waktu sekolah pada soal
matematika, fisika, dll. Sehingga kita juga mudah sekali untuk akrab dengan
bilangan tersebut.
Bilangan
desimal merupakan bilangan yang terdiri atas 10 buah angka atau berbasis 10,
yaitu antara angka 0-9. Dengan basis 10 ini dapat dijabarkan dengan perpangkatan
sepuluh.
4.
Bilangan Hexadesimal
Bilangan hexadesimal
ini adalah bilangan yang berbasis 16, yang menggunakan angka berupa:0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F.
Kemudian dalam pemrograman bahasa Assembler, jenis bilangan ini paling banyak
digunakan karena dalam pengkonversian bilangan ini dengan bilangan yang lain
itu sangatlah mudah. Terutama dengan bilangan biner dan desimal. Semua itu
dikarenakan bilangan berbasis 16, maka 1 angka pada hexadesimal akan
menggunakan 4 bit.
Nah,
diatas tadi merupakan jenis-jenis bilangan yang digunakan dalam bahasa
assembly. Kemudian pada assembly sendiri bilanganya dibagi menjadi dua macam,
yaitu:
- ·
Bilangan bertanda, dan
- ·
Bilangan tidak
bertanda.
Bilangan bertanda
adalah bilangan yang mempunyai yang mempunyai arti plus (+) dan minus
(-), misalkan saja angka 8 dan -8. Sedangkan untuk bilangan yang tidak
bertanda, angka negatif (yang mengandung tanda minus ‘ – ‘) tidaklah
dikenal. Jadi misalkan angka -8 tidak akan dikenali sebagai angka -8, tetapi
sebagai angka lainya.
Untuk
membedakan angka yang positif dan negatif pada biner caranya cukup simpel, pada
saati bilangan bertanda bit terakhir (bit ke-16) digunakan sebagai tanda plus
(+) atau minus (-). Jika bit terakhir bernilai 1 artinya bilangan tersebut
adalah negatif, sebaliknya jika bit terakhir bernilai 0, artinya bilangan
tersebut adalah bilangan positif.
Sekian
dulu sob materi yang dapat saya bagikan. Semoga dengan penjelasan diatas sobat
menjadi mengerti dan memahami.
Sekian dan Terimakasih~
Sumber :
https://afifpython.wordpress.com/category/bilangan-pada-pemrograman-dengan-bahasa-assembly/
Komentar
Posting Komentar