Hy Guys, kamu mahasiswa ? Setiap mahasiswa pasti mempunyai cita-cita dan impian untuk meraih prestasi. Semangat inilah yang sudah tertanam sejak pertama kali menjadi mahasiswa baru. Tentunya bukan hanya sekedar prestasi akademik semata, akan tetapi juga prestasi dalam bidang yang lainnya (softskill dan hardskill). Kenapa harus berprestasi? Karena setiap mahasiswa memiliki hak untuk berprestasi.
Selain itu, prestasi juga mampu mengangkat citra positif intistusi (kampus) menjadi daya tawar bagi masyarakat. Karena setiap mahasiswa mempunyai hak yang sama untuk menjadi mahasiswa berprestasi. Mahasiswa Berprestasi dinilai bukan hanya berdasarkan aspek akademiknya saja melainkan juga dari ekstrakurikuler. Mapres bukan di tentukan apakah ia senior atau tidak. Melainkan berdasarkan seberapa jauh ia memiliki tekad untuk mewujdukan impiannya. Nah, apa saja prinsip seorang Mapres ? Berikut penjelasannya !
1. Review Materi Kuliah
Hal ini jarang banget dilakukan oleh mahasiswa. Kebanyakan mahasiswa suka akan dengan segala sesuatu yang serba mendadak. Sistem SKS. Ya, sistem SKS atau yang biasa disebut dengan Sistem Kebut Semalam menjadi tradisi mahasiswa pada umumnya menjelang ujian. Giliran besok mau ujian baru belajar satu hari sebelumnya.
Membuat program review (membaca dan mencatat ulang) yang dilakukan setelah mengikuti perkuliahan, ternyata sangat membantu seorang mahasiswa untuk meraih prestasi akademik. Selesai kuliah mahasiswa selayaknya mempelajari ulang semua materi kuliah yang baru saja disampaikan oleh dosen. Tak hanya membaca ulang namun juga mencatat ulang. Dengan cara mengulang dan mencatat kembali inilah akan lebih mudah dalam mempertahankan ingatan.
Perpaduan review dan membaca materi sebelum kuliah ini ternyata sangat ampuh ketika seorang mahasiswa harus menghadapi ujian. Menjelang ujian, tak perlu membaca ulang semua materi yang ada di dalam buku. Tinggal membuka ringkasannya , sehingga akan paham materi dengan mudah. Review ini akan berguna karena otak kamu akan mengalami penyerapan yang maksimal. Otak yang biberi jangka waktu waktu tertentu untuk memahami tentu akan berbeda dengan otak yang hanya diberi waktu sebentar.
2. Belajar dengan Sistem Memahami
Belajar merupakan proses untuk memahami materi yang ada bukan untuk menghafal. Jika menghafal, yakin deh kamu pasti akan cepat lupa ( Short Them Memory).
Bentuk soal apapun, asalkan kamu bisa memahami pasti akan cepat memahaminya. Berbeda dengan menghafal, menghami lebih kepada bagaimana kamu bisa mencerna seluruh materi yang ada di dalam materi tersebut.
3. Jangan Mau Menjadi Lulusan yang Hanya ‘Biasa Saja’
Mahasiswa dipandang sebagai kaum yang intelektualnya tinggi. Jangan sia-siakan kesempatan ini. Selama kamu menyandang status mahasiswa, kamu boleh bangga. Namun, yang perlu diingat ketika kamu lulus nanti. Begitu kamu resmi di wisuda, itu pertanda bahwa kamu telah lepas dari status mahasiswa kamu.
kalau masih menjadi lulusan yg biasa-biasa saja, otomatis kita akan tergilas dengan kemajuan global. Dengan Adanya MEA yang akan diberlakukan di akhir tahun 2015, maka kamu akan di tuntut untuk memiliki potensi lebih untuk bersaing dengan negara-negara ASEAN lainnya. Menjadi mahasiswa berprestasi merupakan bekal kamu dalam mempersiapkan masa depanmu kelak. Siapa tahu dengan menyandang status mahasiswa berprestasi kamu akan mendapatkan karir impianmu.
4. Asah Skill yang Kamu Miliki
Asah skill yang kamu miliki seperti bahasa asing utamanya Bahasa Inggris, Public Speaking dan Entrepreneur. Ketiga hal ini minimal harus kamu miliki selama menjadi mahasiswa.
Pertama, Bahasa Inggris. Ya, bahasa Inggris kini telah menjadi hal yang biasa digunakan dalam bahasa pengantar Internasioanal. Kamu masih belum bisa bahasa Inggris ? Yuk, mulai belajar saat ini. Masih ada peluang besar yang bisa kamu miliki. Di zaman seperti sekarang ini kamu di tuntut untuk mampu berkomunikasi bahasa Inggris baik secara aktif maupun masif. Oleh karena itu sejak semester pertama harus disiapkan dan dilatih kemampuan bahasa asingnya, bisa belajar secara otodidak, bergabung dengan ukm/organisasi yang fokus pada bidang bahasa inggris (English), mengikuti pelatihan tes TOEFL atau sejenisnya, ikut lomba debat, ikut kursus bahasa asing pada lembaga-lembaga tertentu dan lain sebagainya. Kalau bisa ikutilah program student exchange ke luar negeri atau event-event internasional lainnya, karena kegiatan yang internasional point penilaiannya paling tinggi.
Kedua, Public Speaking. Era saat ini mana ada sih yang tidak memiliki kemampuan Public Speaking / Ya, Public Speaking saat ibi sudah menjadi dasar kesusksesan seseorang. Jika ada pepatah yang mengatakan bahwa diam itu emas, maka berbicara adalah berliannya. Lebih mahal mana emas atau berlian ? . Tentu Berlian bukan ?. Ya, itulah analogi yang bisa kita pakai saat ini. Namun, berbicara disini bukan hanya sekedar berbicara, namun dalam konteks berbicara yang bermanfaat bagi lingkungan kamu dan sekitarnya. Memiliki kemampuan berbiacara di depan publik merupakan kunci kesuksesan kamu jika kamu ingin menjadi orang yang berhasil. Ya, saat ini berbagai sektor telah mensyaratkan kandidat calon karyawannya untuk pandai dalam bernegosiasi. Keahlian kamu dalam Public Speaking tentu mendukung hal tersebut.
Terakhir, Entrepreneur. Di Era seperti sekarang mencari pekerjaan seharusnya bukanlah tujuan utama kamu. Bukan berarti kamu harus mengubur dalam-dalam mimpi kamu untuk menjadi seorang karyawan. Sah-sah saja jika kamu memiliki impian tersebut. Kamu harus pandai memanfaatkan kesempatan yang muncul. Berwirausaha merupakan langkah yang tepat sesuai dengan pribadi kamu. Berwirasusaha merupakan passion kamu jika kamu merupakan tipe orang yang tidak menyukai hal-hal yang berbau perintah dan lebih suka bekerja sesuai dengan kreasi kamu sendiri.
5. Jalin Koneksi Pertemanan yang Luas
Connection is key of your success. Kalimat tersebut tentu merupakan kata kunci yang dimiliki mahasiswa beprestasi. Lihat deh, oang yang sukses pasti memiliki jaringan yang luas dan ekstra kuat. So, jangan takut untuk bergaul dengan siapapun. Asal orang tersebut bisa memberikan dampak yang positif bagi masa depanmu kelak
Menjalin koneksi tidak hanya harus bertemu langsung dengan orangyna. Era teknologi seperti sekarang, kamu bisa menjalin koneksi yang baik dengan siapapun dan dimanapun. Ikuti kompetisi/konferensi yang sesuai dengan bakat kamu. Namun, poin penting yang perlu di ingat adalah kamu jangan hanya mencari sertifikat. Bisa di ibaratkan sertifikat dan piagam itu hanya bonus kamu. Melalui kompetisi itu kamu bisa menjalin kerjasama yang baik dengan para peserta lainnya. Kamu bia menilai sejauh mana kemampuanmu dalam kompetisi tersebut. Jadikan event-event tersebut sebagai ajang silaturahim kawan baru. Selain itu, Jejaring ini bs dirajut dengan mengikuti event: conference, kompetisi, training, simposium, dikusi, dll. Sekali lagi Bangun Koneksi! Yang ini penting sekali. Perluas jaringan kamu di jejaring nasional, bahkan internasional!
6. Aktiflah di Organisasi yang Sesuai dengan Passsion kamu
Menjadi mahasiswa berprestasi tidak hanya tentang akademik. Kamu juga akan dituntut untuk unggul secara organisasi. Tapi ingat, organisasi yang kamu ikuti adalah organisasi yang sesuai dengan passsion kamu. Sekali lagi, yang sesuai dengan passion kamu. Mengikuti kegiatan yang bukan sesuai dengan passion kamu hanya akan membuat kamu terpenjara karena kamu tidak merasa nyaman di dalamnya.
Prestasi bukan hanya dinilai dari segi akademik. Namun, juga melalui organisasi yang kamu ikuti. Terjun ke dalam organisasi akan membuat kamu memanajemen waktu dengan efektif. Disinilah kedisiplinan kamu akan dituntut. Antara kegiatan akademik dan organisasi kamu. Jika kamu mampu melalui keduanya dengan baik, maka kamu dapat dikatakan berhasil dalam memprioroiaskan antara kewajiban dan tanggung jawab kamu sebagai mahasiswa. Aktif di organisasi atau komunitas akan melatih softskill kamu dengan baik dan mematangkan pribadi kamu secara sosial.
7. Jangan Pernah Meremehkan Akademik.
Meskipun kamu unggul dengan berbagai kegiatan organisasi, tapi jangan lupakan yang satu ini, yaitu akademik. Ya, akademik. Mayoritas mahasiswa yang aktif di kegiatan organisasi cenderung mengenyampingkan akademik. Karena terlalu sibuk dan fokus terhadap organsiasinya. Setenar apapun kamu di lingkungan kampus, namun jika kamu ‘payah’ dalam kegiatan akdemik kamu, maka yakinlah kamu bagai pohon besar yang akan tumbang oleh angin. Kamu bagai orang besar namun mengenyampingkan kewajiban yang seharusnya kamu tunaikan.
Salah satu poin penilaian akademik di kampus adalah berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). IPK merupakan tolok ukur nilai mata kuliah rata-rata yang lulus sesuai dengan aturan masing-masing perguruan tinggi. IPK ini memiliki peranan yang urgent dalam kehidupan mahasiswa. Karena cepat atau tidaknya kuliah kamu tergantung IPK yang kamu dapat. Lulus atau tidaknya kita pada suatu mata kuliah akan menentukan IPK kamu.
Salah besar jika ada yang memandang bahwa akademik merupakan hardskill yang dipandang sebelah mata. Sukses tidaknya kamu sebagai mahasiswa sebagian bessar dinilai dari aspek akademik dalam atmosfer kampus. Akademik akan menentukan bagaimana kemampuan kita ketika menjadi praktisi maupun akademisi
8. Prinsip untuk Terus Berbagi
Berbagi tidak hanya melalui meteri, bisa juga dengan berbagi ilmu dengan sesama. Bukan hanya orang yang pendidikannya di bawah jenjang pendidikanmu saat ini, Bahkan partner kamu bisa saja belum mendapatkan ilmu yang kamu miliki saat ini. Ilmu yang kamu punya tentu harus kamu bagikan juga. Sharing dengan ilmu yang kamu miliki, tentu akan bermanfaat bagi orang lain. Berbagi Ilmu akan membuat kamu terus mendapatkan ilmu-ilmu baru yang belum kamu pahami. Berbagi ilmu tidak serta merta menjadikanmu akan miskin ilmu justru ilmu kamu akan bertambah.
9. Mempunyai Pola Pikir Berkembang Dan Terbuka Terhadap Berbagai Masukan
Terbuka atas saran dan kritikan. Tidak semua orang suka akan kritikan. Nah, rasa egois ini harus kamu hilangkan. Mengapa ? karena ciri-ciri orang maju adalah orang yang mampu menerima segala kritik dan saran yang ada pada dirinya. Mahasiswa yang mempunyai pola pikir maju, tentu akan aware terhadap masukan-masukan yang datang kepadanya. Ia akan bersedia menerima segala kritik yang ada pada dirinya. Tentu tak lain adalah untuk mengukur sejauh mana kemampuan dirinya.
Nah, Apakah kamu siap menjadi Mahasiswa berprestasi ? Sesuai dengan poin-poin di atas ? Kamu sendiri yang bisa menilainya. Persiapkan sejak dini jika ingin menjadi Mahasiswa berprestasi !
Salam berkuliah.com
sumber : http://www.berkuliah.com/2014/12/mahasiswa-berprestasi-pasti-memiliki-9.html
Komentar
Posting Komentar