Frame Relay adalah konsep di mana informasi
akan dikirim menggunakan data frame dalam format digital. Penggunaan layanan
relay ini data dapat dikirim dengan cara yang cepat dan efisien melalui
internet. Frame Relay juga merupakan cara yang paling murah untuk mengirim data
ke titik lain. Frame Relay juga umum digunakan dalam jaringan LAN dan jaringan
WAN.
Frame Relay menempatkan semua data yang
bervariasi dalam ukuran ke dalam bentuk frame yang menghilangkan kebutuhan
untuk koreksi kesalahan, dengan menghilangkan kebutuhan koneksi error maka
proses transfer data menjadi lebih cepat.
Fungsi
Frame Relay yang utama pada
lapisan dan layer data-link yang merupakan lapisan kedua pada proses Frame Relay yang menempatkan link untuk
transfer data.
Frame
Relay merupakan teknologi yang muncul diawal tahun 1990 dan dikembangkan untuk
menggantikan teknologi X.25. Frame Relay seperti X.25, teknologi yang
berdasarkan Virtual Call Service sehingga Frame Relay disebut koneksi teknologi
WAN yang terorientasi. Frame Relay sekarang menggunakan PVC (Permanent Virtual
Circuit) sebagai pengganti dari kabel sewaan. (leased line).[1] Frame Relay
merupakan protokol WAN yang mempunyai performa tinggi, protokol WAN ini
beroperasi pada layer physical dan data link dari model OSI layer. Frame
Relay awalnya didesain untuk digunakan secara keseluruhan pada interface ISDN
(Integrated Services Digital Network). Sekarang teknologi ini juga digunakan
pada interface network yang lain.[2]
Frame Relay berdasarkan
packet-switched technology yang memungkinkan beberapa pengguna menggunakan satu
jalur transmisi pada waktu yang bersamaan. Untuk lalu lintas komunikasi yang
padat, Frame Relay jauh lebih efisien daripada sirkuit sewa (leased line) yang
disediakan khusus untuk satu pelanggan yang umumnya hanya terpakai 10% sampai
20% dari kapasitas lebar pita (bandwidth)-nya. Dalam teknik telekomunikasi,
penyakelaran paket (packet switching) dikembangkan untuk memenuhi komunikasi
data yang sifatnya cepat dan akurat. Sebuah paket dapat digambarkan seperti
sebuah amplop atau sampul surat tercatat, mempunyai alamat tujuan, alamat
pengirim atau alamat kembali jika kiriman tidak sampai dan tentu saja isi
pesannya atau beritanya sebagai hal yang pokok.[3]
Frame Relay dianggap sebagai versi X.25 yang lebih
bagus, karena menawarkan banyak peningkatan kemampuan seperti windowing dan
retransmisi data. Frame Relay itu sendiri lebih fokus pada layer 2(data link)
sedangkan X.25 lebih fokus pada layer 3(network). Karena ini, Frame Relay merupakan fasilitas WAN
yang menawarkan koneksi terjamin, performa yang lebih bagus dan lebih efisien
dalam transmisi data daripada X.25 dan cocok untuk aplikasi WAN saat ini
seperti LAN interconnection.[9]
Ada 2 hal penting dalam frame
relay, yaitu Committed Information Rate(CIR) dan Committed Burst Size(CBS). CIR
menjamin data rate rata – rata untuk servis tertentu. CBS adalah jumlah bit
yang dapat di transfer selama satu interval waktu. Hubungan antara CIR dan CBR
adalah T (time)=CBS/CIR.
FRAME RELAY SEBAGAI METODE PACKET-SWITCHING
Packet
Switching merupakan sebuah metode komunikasi digital networking yang
mengelompokan semua data yang ditransmitkan berdasarkan isi, tipe, atau
struktur kedalam blok yang ukurannya cocok yang disebut packets. Ketika packet melewati
network adapter, switch, router dan network node lainnya, packet akan
di buffer dan diurutkan, yang menghasilkan delay yang bervariasi tergantung
traffic load dalam network.
Pada
Packet switching, data network dipecah – pecah menjadi “packets” dan
menandai tiap packet dengan alamat tujuan. Ketika melewati switching nodes,
packet akan diurutkan. Frame relay adalah sebuah servis protocol yang
independen yang menggunakan alat khusus untuk mengenkapsulasi data network ke
variable-length packet yang disebut frame yang menggunakan data-link layer
protocol yang disebut High-level Data Link Control (HDLC). Frame relay links
dapat memiliki latency yang tidak dapat di prediksi untuk membentuk koneksi
karena network frame relay tidak memiliki skema prioritas.[4]
Packet
switching biasanya digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan channel capacity
yang tersedia dalam network telekomunikasi digital, seperti network computer,
untuk meminimalisasi latency transmisi dan menambah robustness dari
komunikasi.
[2]Terdapat 2 macam cara
dalam memecah data ke dalam paket-paket dalam teknologi paket switching :
1.Variable-length packets
Digunakan untuk menjadikan
proses transfer data lebih efisien dan fleksibel. Paket-paket ini akan
di-switch diantara beberapa segmen di dalam jaringan sampai lokasi tujuan
transfer tercapai.
2. Statistical multiplexing
Teknik ini berfungsi untuk
mengontrol akses jaringan di dalam jaringan paket switching. Keuntungan dari
teknik ini adalah dapat mengakomodasi penggunaan bandwith secara lebih efisien
dan fleksibel. Hampir semua LAN (Local Area Network) yang popular saat ini,
seperti Ethernet dan Token Ring adalah packet-switched network.
FORMAT FRAME DALAM FRAME RELAY
– Flag membatasi awal dan
akhir dari frame. Nilai dari field ini selalu sama dan diwakili oleh bilangan
hexadecimal 7E atau binernya 01111110.
– Address à memuat informasi
berikut :
· DLCI 10 bit DLCI esensinya merupakan header Frame
Relay. Nilai ini diwakili oleh koneksi virtual antara perangkat DTE dan switch.
Masing-masing koneksi virtual dimultiplex / digabung menjadi 1 saluran fisik /
physical channel yang direpresentasikan oleh nilai unik dari DLCI. Nilai DLCI
hanya mempunyai nilai lokal saja, ini berarti hanya untuk saluran fisik
yang ada pada daerah tersebut saja. Karena itu perangkat di akhir koneksi yang
sebaliknya, menggunakan nilai DLCI yang berbeda untuk merujuk pada koneksi
virtual yang sama.
– Extended Address (EA)
-> digunakan untuk mengindikasi apakah byte yang ada pada nilai EA adalah 1
dan merupakan field addressing yang terakhir. Jika bernilai 1, byte tersebut
akan ditentukan sebagai oktet DLCI yang terakhir. Meskipun saat ini
implementasi Frame Relay semuanya menggunakan DLCI 2 oktet, kemampuan ini tidak
memungkinkan DLCI digunakan lagi ke depannya. Bit ke delapan dari masing-masing
byte address field digunakan untuk mengindikasi EA. Menambah kemungkinan
pengalamatan transmisi data dengan menambahkan 1 bit untuk pengalamatan.
– C/R -> C/R adalah bit
yang mengikuti byte DLCI yang paling signifikan pada address field. Menentukan
frame ini termasuk dalam kategori Perintah (Command) atau Tanggapan (Response).
– Congestion Control ->
terdiri dari 3 bit yang mengontrol mekanisme congestion-notification yaitu
FCEN, BECN dan DE yang mana semua merupakan 3 bit terakhir dari address field.
1)
Forward explicit congestion notification merupakan 1 bit pada field yang diset
nilainya menjadi 1 oleh switch untuk mengindikasikan perangkat DTE yang
terakhir seperti router dan indikasi jumlah frame yang dibuang karena
terjadinya kongesti di jaringan tujuan. Keuntungan utama dari penggunaan
FECN dan BECN adalah kemampuan protokol layer yang lebih tinggi akan bereaksi
lebih cermat pada indikator congestion / kepadatan. Protokol akan merecovery
pada sebuah frame dengan menjaga path dari urutan angka-angka berbagai frame
yang dikirim dan diterima.
2)
Backward explicit congestion notification (BECN) adalah indikasi jumlah frame yang
mengarah ke switch Frame Relay tersebut tetapi dibuang karena terjadinya
kongesti di jaringan asal.
3)
Discard eligibility (DE) diset oleh perangkat DTE seperti router untuk menandai
frame yang prioritasnya rendah diantara frame-frame lain yang ditransmisikan.
Frame yang ditandai tersebut dianggap sebagai discard eligible yang seharusnya
dibuang sebelum frame-frame yang lain berada pada kepadatan jaringan. Ini
memungkinkan mekanisme prioritas dasar pada jaringan Frame Relay.
– Data -> memuat data pada
layer diatasnya yang dienkapsulasi. Tiap frame pada field variable length
termasuk data user atau muatan pada field itu dengan panjang sampai 16.000
oktet. Field ini akan mentransportasikan paket protokol layer yang lebih tinggi
(PDU) melalui jaringan Frame Relay.
–
Frame Check Sequence -> memastikan integrasi data dalam proses transmisi.
Nilai ini dihitung dengan perangkat di sumber dan diverifikasi oleh receiver /
penerima untuk memastikan integritas transmisi.[5]
KELEBIHAN-KEKURANGAN FRAME RELAY
Keuntungan :
·
Tingkat kehandalannya tinggi dengan dukungan sistem
transmisi Fiber Optic dan network yang handal
·
Lebih ekonomis untuk berbagai tujuan karena
menggunakan satu saluran fisik untuk menghubungi ke berbagai tujuan
·
Dapat mengelola trafik data yang bersifat bursty
·
Dapat menggunakan berbagai protocol komunikasi dan
jenis aplikasi
·
Memiliki tingkat keamanan yang tinggi karena
merupakan jaringan private
- Multi connection dari satu port ke tujuan yang
berbeda dapat dilakukan dengan hanya menempatkan satu port. Hal ini akan
menghemat dimensi fisik, kabel, serta kompleksitas
Kerugian :
·
Koneksi akan lambat bila terjadi kongesti jaringan /
congestion network
·
Kesulitan untuk memastikan Quality of Service,
karena Frame Relay menggunakan variable length packets.
·
Tidak ada flow control dan error control
·
Delay yang sangat besar
Komentar
Posting Komentar